i hate cigarettes !!!!!!

it only make you stink, smell like ashtray, sick, then die faster, leave those who love you.
why dont you leave us now then?

fuck fuck fuck you idiot smokers!!!!!
all of you! you're a stupid fuckin idiot!

I found a great philosophy about coffee.
Diambil dari blog ini.

coffee philosophy ..

A group of alumni, highly established in their careers, got together to visit their old university professor. conversation soon turned into complaints about stress in work and life. offering his guests coffee, the professor went to the kitchen and returned with a large pot of coffee and an assortment of cups - porcelain, plastic, glass, crystal, some plain looking, some expensive, some exquisite - telling them to help themselves to hot coffee.

when all the students had a cup of coffee in hand, the professor said:
“if you noticed, all the nice looking expensive cups were taken up, leaving behind the plain and cheap ones. while it is but normal for you to want only the best for yourselves, that is the source of your problems and stress.

what all of you really wanted was coffee, not the cup, but you consciously went for the best cups and were eyeing each other’s cups.

now if life is coffee, then the jobs, money and position in society are the cups. they are just tools to hold and contain life, but the quality of life doesn’t change. sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy the coffee in it.”

so, don’t let the cups drive you… enjoy the coffee instead.

so. enjoy both guys..coffee and life :)

Tadi lagi iseng-iseng browsing. Gw cari arti nama gw.
Nama gw dari lahir: Deneq Bini Astri Danuantari.

Ketika mulai gede, mulai masuk SD tepatnya, papa gw bilang "Udahlah ga usah dipake gelar Deneq Bini nya, nanti toh kalo udah gede dia bakal ikut pake nama suami"
Oia, Deneq Bini itu gelar kasta dari Lombok, kalo di Sunda sama dengan Raden, di Jawa sama dengan Roro, di Aceh sama dengan Cut. Gelar yang menandakan kasta, misalnya di Bali ada 4 kasta, demikian juga di Lombok, walopun gw ngga terlalu ngerti hierarki nya. Gw tau kasta gw, tapi gw ga tau kasta-kasta dibawahnya apa. Ga penting juga buat jaman ini.

Gw punya satu adik laki-laki, namanya "Datu Arya Kandabuana". Dan dia wajib membawa gelarnya sampe nanti dia beranak pinak. Mungkin kalo gw nanti nikah sama sama orang LOmbok, baru gw masih terus pake gelar si Deneq Bini. Tapi kayanya gw mau nikah sama orang Sunda aja deh. hehe..

Nah, cerita di balik penamaan Danuantari dan Kandabuana ini adalah diambil dari cerita wayang yang papa gw suka banget. Ternyata Danuantari dan Kandabuana ini satu paket.

Kalo ngga salah, bokap gw dulu pernah cerita, bahwa di mitologi wayang, dulu ceritanya Batara Kala sempet pengen makan bulan, ngga ada yang bisa menahan dia dari nafsunya pengen makan bulan, nah trus sama dewi Danuantari si Batara Kala ini dikibulin, kaya dialihkan dulu lah pehartiannya, nah, lalu setelah si Batara Kala lengah, barulah sama Dalang Kandabuana si Batara Kala ini dipanah. Jadi Batara Kala kesakitan dan batal makan bulan. Jadi kalo malam ini kalian masih bisa liat bulan, berterimakasihlah kepada gw dan adik gw. halagh..
(This story makes me wonder, emang ga ada cemilan lain apa selain bulan, dan usaha seperti apakan yang Dewi Danuantari lakukan untuk mengalihkan perhatian si batara gelo itu..hihi..*kinky thoughts*)

Nah, tadi ketika gw browse untuk cari tau arti sesungguhnya dari Danuantari, gw dapet ini:
Dhanuantari- Sun god, carried ambrosia from the ocean of primordial milk.
Danu- Primordial Goddess; embodyment of pimeval waters. Is the Mother of Demonic
personality.

Trus, gw sms papa gw.
Chichi: "Pa, nama Chichi tuh salah, harusnya Dhanuantari, pake H, dan artinya adalah bla bla bla"
Papa: "Yah, tapi kan arti sun-god nya bener, papa kan ngambil versi Indonesia, bukan Hindu India"
Chichi: "Kalo Danu, artinya jadi Ibu dari sifat-sifat Jahat kaya setan dong pa..waduh.."
Papa: "Yah berarti feeling papa bener kan chichicantikjahat.."

uhuhuuhuuhu papa bisa aja segitunya hehehhehe...
aku kan cuma jahat jahat kecil pa..hehe


ps: Pa, let me re-consider about using my husband name. Ok? I love my name so much.

Berikut adalah contoh kejadian paling mengesalkan yang mungkin terjadi ketika ketololan manusia kumat dalam menggunakan telepon:

1. Menelepon sambil bekerja dengan fokus tetap pada pekerjaan (baca: komputer). Sehingga membiarkan si orang yang ditelepon di seberang sana kebingungan atas timbulnya banyak dead-air yang mengganggu aktivitas korban (baca:orang yang ditelepon). Mengesalkan karena sangatlah tidak enak menunggu, apalagi menunggu pembicaraan. Saya informasikan disini, dead air itu berbahaya sekali, karena bisa bikin ilang feeling. Bagi mereka yang sedang dalam proses PDKT (pendekatan) dead-air ini sama saja bunuh diri.

2. Menelepon sambil diam. Sehingga membiarkan orang yang ditelepon berfikir keras untuk mengisi pembicaraan, karena kediamannya itu disebabkan "Abis bingung mau cerita apa". Hal ini mengesalkan sekaligus menguntungkan bagi korban, karena jika si korban berotak cemerlang, si korban akan terus memikirkan topik-topik baru dan terus berbicara hingga menyadari bakat yang dimilikinya sebagai seorang penyiar radio/ presenter. Ya betul, karena yang dilakukannya mirip sekali dengan penyiar radio. Berbicara sendiri. Komunikasi satu arah.

3. Menelepon sambil ber-sms ria dengan handphone yang sedang digunakan. Sangat mengganggu karena adanya bunyi keypad yang dipencet-pencet dan juga apabila anda melakukan 2 komunikasi dengan 2 orang sekaligus, otomatis konsentrasi pun terpecah. Apabila konsentrasi terpecah, ketika anda melanjutkan pembicaraan anda akan lupa dan meminta si korban mengulang pembicaraan yang tadi sudah terlewat. Sangat melelahkan untuk terus mengulang-ulang. Dan juga tidak sopan untuk membiarkan orang menunggu atau tetap berbicara sementara anda asyik cetak cetok keypad handphone anda untuk sms-an.

4. Menelepon sambil main game/komputer. Sehingga konsentrasi buyar dan anda berulang kali meminta si korban mengulang lain dengan kata-kata dongo dan terdengar kosong seperti "Hah?", "Wah?", "Oiya?", dan "Trus trus?" yang sebenarnya tidak dengan kesadaran penuh dilontarkan karena konsentrasi masih tertuju pada game yang anda mainkan. Percayalah ketika si korban adalah orang cerdas dengan yudisium cumlaude, pasti korban mengetahui bahwa anda tidak sepenuhnya mendengarkan. You just hearing but not listening. Akibatnya bagi si korban adalah kelelahan dalam mengulang dan menahan hasrat ingin membanting telepon.

5. Menelepon sambil makan. Sehingga si korban merasa terganggu atas suara anda yang berbicara sambil mengunyah. Sumpah ya ini ga sopan banget! Tanya aja deh sama ibu kalian ini sopan ngga. Bego banget gini aja ngga ngerti.

6. Menelepon sambil berbincang dengan orang sebelah anda. Aduh tolong ya, apabila koneksi telepon yang anda gunakan bukan conference call, lebih baik anda hentikan saja segera. Karena selain si korban merasa diabaikan, korban juga mungkin lelah karena berusaha mendengarkan dan memahami perbincangan anda dengan orang di sebelah anda.

7. Menelepon sambil ngaca ketika menggunakan video call. Ngaca disini adalah pose pose seperti memperhatikan mata anda, hidung anda, atau membuat wajah-wajah konyol yang tak perlu karena hanya akan membuat wajah anda semakin buruk rupa. Percayalah, camera handphone untuk videocall sudah mengurangi kadar kecantikan/ketampanan anda beberapa level, jadi anda tak perlu memonyong-monyongkan bibir, membesar-besarkan hidung atau tingkah konyol lainnya. Cara paling baik adalah memposisikan kamera videocall anda supaya anda terlihat lebih enak dilihat.

8. Menggunakan telepon sebagai vibrator. Apabila anda melakukan hal seperti ini, saya kasian sama anda. Lebih baik anda membeli vibrator sungguhan di sex shop terdekat, daripada anda harus pingsan ketika menggunakan telepon ini untuk fungsi yang sesungguhnya dikarenakan adanya bau yang amat rancu. (Percaya deh, saya kenal orang yang melakukan hal ini -teman dari sahabat saya di kampus-, dan seumur hidupnya dia hanya baru pacaran 1 kali saja dan itupun hanya 2 minggu, jadi saya tidak mengada-ada kalo anda tidak percaya ada orang se-menyedihkan ini)

9. Menggunakan telepon sebagi ulekan untuk membuat sambal. Jika anda termasuk orang orang yang melakukan ini, saya ucapakan selamat menikmati. Semoga anda mati ketika makan sambal buatan anda, karena tak sengaja menelan telepon yang anda gunakan untuk mengulek. Dunia tak perlu orang bodoh seperti anda.

Saya rasa cukup sekian pelajaran dari saya mengenai telepon. Saya terbuka untuk menerima tambahan dan saran. Tentu saya tidak pernah menerima kritik.
Terimakasih dan semoga berguna.

Hampir 1 bulan ini gw ga bikin postingan. Terlalu banyak konflik kepentingan. Caelah, ngga sih, gw sering nulis sebenernya, tapi ga gw published, karena belakangan gw nulis, gw selalu referring ke satu hal yang itu - itu aja dan terlalu personal, dalam artian hanya menceritakan perasaan, bukan pemikiran, hal yang sangat gw hindari since a blog is not a diary, so you better not to spill your secret here missy.

Beberapa bulan ini gw aga jenuh sama kerjaan. Hal yang wajar kayanya ya. Untungnya beberapa minggu lalu ada senior yang ngajak gw untuk ngerjain bidang lain. Yah masih satu payung sama kantor gw yang sekarang sih, tapi bukan tentang broadcast, ini tentang fashion.

Kantor gw ini berada dalam satu payung besar. Broadcast, fashion, dan coffeeshop.

Ketika gw diajakin untuk nolongin temen gw untuk ngerjain bidang fashion gw excited banget. Not because im into fashion (which im sooo-not-into-it), cuma pengen sedikit cari penyegaran aja.
Kalo boleh milih gw pengen banget bisa tau cara cara ngejalanin si coffeeshop ini, since fashion is not my passion. But coffee is. (lupain aja kalo gw pernah janji untuk ninggalin kopi, susah)

Pas ngerjain si proyek fashion ini setengah jalan, salah satu orang yang ngejalanin payung besar ini ngajakin gw untuk bantuin dia bikin buku. Gw langsung semangat banget bersedia bantuin, books also my greatest passion. Tapi sayangnya senior gw yang ngurusin fashion ini ngga ngasih.. Dia bilang "Chi jangan deh, bantuin gw aja, seruan disini lagi ngurusin fashion, ketemu orang-orangnya asik"

....

I really really dont think so.
Ketemu orang-orang yang di dunia fashion itu gw ga ngerasa nyaman. Berdasarkan pengalaman gw -ini subjekftif ya,menurut gw doang- They judge you by your appearence. They judge you by the brand you wear, not the brain you have.
Iya, gw akui mereka juga wanita- wanita pintar, tapi setiap kali ketemu, mereka ngeliat lo dari atas sampe bawah.
Is there something wrong with that? I think so,its very impolite. The way they stare was like "If you not wearing any Prada then it means you are nobody.
Kejam ya? Yah, sekali lagi, ini subjektif, I may mistaken.

Pernah nonton The Devils Wear Prada kan? Nah, kemaren gw asli liat orang yang kaya gitu. Ketemu, dikenalin, trus lo diliat dari atas sampe bawah. Gw ngebayangin mereka punya kalkulator di otak mereka yang akan otomatis bekerja menghitung harga baju orang yang ada di depan mereka. The same way like when anorexic people automatically count the calories of the foods they eat.

Mungkin gw ga ngerasa nyaman karena gw tidak memakai banyak barang itu ya. Mungkin ketika gw mampu untuk mengemas diri gw dengan semua brand mahal pun gw bakal judge orang lain atas apa yang mereka pakai. Ionno.

Yah, jadi gw ga jadi ikutan bikin buku itu.
Padahal gw pengen banget ngeliat dan belajar gimana caranya bikin buku. Karena gw emang seneng baca, dan juga gw pikir proses kreatif yang terjadi dalam kepala penulis itu luarbiasa keren. Apalagi kalo mereka bisa bikin cerita yang lain dalam setiap bukunya, ga itu itu aja, dan ngga berdasarkan pengalaman pribadi mereka aja. Buat gw jadi penulis adalah profesi paling pinter daripada semua profesi yang ada. Karena lo bisa membawa orang untuk masuk ke dalam suatu cerita yang ga pernah terjadi.

Sempet sedikit sedih sih, karena merasa kehilangan kesempatan. Tapi ternyata belakangan gw baru tau kalo buku yang mereka buat pun bukan buku fiksi, tapi sejenis dokumenterlah..Yeah, not my biggest interest anyway..

Gw masih berharap bisa terlibat dalam ngurus ngurus si coffeeshop sih, tapi masih belum ada tawaran sampe sekarang hehe, bukan pengen ikut ngebesarin juga sih, hehe, secara emang udah besar banget tuh coffeeshop, cuman pengen tau aja gimana cara ngejalaninnya. Mudah-mudahan bisa nambah ilmu gw untuk mewujudkan cita-cita gw nanti. Make something big with books and coffee, my greatest passion. Mudah-mudahan tercapai, terealisasi. Amin.